Seorang siswa telah menghadapi banyak percobaan di sekolah yang meliput pengaturan waktu yang aktual, baik mau mengerjakn tugas, belajar buat ulangan, essay, dan lain-lain. Continue reading “UAS”
Did you know Pentatonix? Pentatonix (PTX) is an acapella’s group from America with 5 vocalists. The members of Pentatonix are Kirstin Maldonado (mezzo-soprano), Mitch Grassi (tenor), Scott Hoying (baritone), Avi Kaplan (bass), and Kevin Olusola (cello and beatboxing). Their work, which mostly in the pop style, consists of covers of existing songs, and sometimes in the form of medleys, along with original material. Their music is defined by their own arrangement style, tight vocal harmonies, extensive vocal riffing, deap and steady vocal basslines, and a diverse range of vocal percussion and beatboxing. Continue reading “PENTATONIX, an Amazing Acapella’s group”
Helloo Guyss! Apa kabar semuaaa??? Continue reading “Maroon 5”
Rakyat Indonesia mengenal dirinya sebagai Sutomo atau Bung Tomo yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920, Sutomo dilahirkan di Kampung Blauran, di pusat kota Surabaya. Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo, seorang kepala keluarga dari kelas menengah. Ia pernah bekerja sebagai pegawai pemerintahan, sebagai staf pribadi di sebuah perusahaan swasta, sebagai asisten di kantor pajak pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan ekspor-impor Belanda. Ia mengaku mempunyai pertalian darah dengan beberapa pendamping dekatPangeran Diponegoro yang dikebumikan di Malang. Ibunya berdarah campuran Jawa Tengah, Sunda, dan Madura.
Biografi Singkat Kartini
Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. RA. Kartini dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat antara wanita dan pria di Indonesia. Hal ini dimulai ketika Kartini merasakan banyaknya diskriminasi yang terjadi antara pria dan wanita pada masa itu, dimana beberapa perempuan sama sekali tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan. Kartini sendiri mengalami kejadian ini ketika ia tidak diperbolehkan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Kartini sering berkorespondensi dengan teman-temannya di luar negeri, dan akhirnya surat-surat tersebut dikumpulkan oleh Abendanon dan diterbitkan sebagai buku dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.