Search

9Fantastic!

Month

March 2016

Easter Day

Hari paskah merupakan perayaan terpenting dalamdalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai “anak domba Paskah” jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan , dan pada hari yang ketiga  bangkit dari antara orang mati. Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus, seperti yang tercatat di dalam keempat Injil di Perjanjian Baru. Perayaan ini juga dinamakan Minggu Paskah, Hari Kebangkitan, atau Minggu Kebangkitan.

Salah satu ciri pokok dalam hari paskah adalah telur paskahnya.

Telur Paskah berasal dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa di mana telur merupakan simbol musim semi. Pada masa silam, di Persia, orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi, yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.[butuh rujukan]

Pada abad-abad pertama kekristenan, tradisi ini sulit dihapus karena hari Paskah memang kebetulan jatuh pada setiap awal musim semi. Perayaan musim semi selalu dirayakan dengan meriah mengiringi kegembiraan meninggalkan musim dingin. Tumbuh-tumbuhan dan bunga mulai tumbuh dan bermekaran, dan suasana keceriaan seperti ini menjadi saat yang tepat untuk membagi-bagikan hadiah.

Membagi-bagikan telur pada hari Paskah akhirnya diterima oleh gereja selain untuk merayakan datangnya musim semi, juga karena telur memberikan gambaran/simbol akan adanya kehidupan. Dalam Kristen, telur mendapatkan makna religius, yaitu sebagai simbol makam batu di mana Yesus keluar menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya. Selain itu ada alasan yang sangat praktis menjadikan telur sebagai tanda istimewa Paskah, yaitu karena dulu telur merupakan salah satu makanan pantang selama Masa Prapaskah. Umat Kristen sejak awal telah mewarnai telur-telur Paskah dengan warna-warna cerah, meminta berkat atasnya, menyantapnya, serta memberikannya kepada teman dan sahabat sebagai hadiah Paskah.

Tradisi telur Paskah berkembang di antara bangsa-bangsa Eropa Utara dan di Asia. Tetapi, di Eropa Selatan dan juga di Amerika Selatan, tradisi telur Paskah tidak pernah menjadi populer.

Telur paskah biasanya digunakan untuk tradisi-tradisi, hiasan-hiasan, dan permainan.

 

 

 

November : Hari Pahlawan

Di samping 17 Agustus 1945 saat dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 10 Nopember adalah tanggal keramat bagi bangsa Indonesia khususnya masyarakat Surabaya dalam kaitannya dengan sejarah perjuangan kemerdekaan NKRI. Di tanggal itu terjadi pertempuran dahsyat antara tentara Sekutu dan NICA dengan arek-arek Suroboyo yang memakan korban dalam jumlah yang sangat besar di kedua belah pihak.

Pertempuran 10 Nopember 1945

Insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Orange yang berlokasi di jalan Tunjungan Surabaya  menyulut bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan para pejuang di Surabaya, yang memuncak dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, pada 30 Oktober 1945.

Insiden perobekan bendera Belanda di Hotel Orange

Terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, membuat penggantinya, Mayor Jenderal Mansergh mengeluarkan ultimatum bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan  meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945. Ultimatum tersebut ditolak mentah-mentah oleh para pejuang. Berbekal bambu runcing, arek-arek Suroboyo memilih berjuang hingga titik darah penghabisan.

Sekutu pun menepati ultimatumnya. Pada 10 November 1945 pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat, dengan mengerahkan sekitar 30.000 serdadu, 50 pesawat terbang, sejumlah tank dan  kapal perang.

Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom dari udara oleh pasukan Barat, karena mereka menolak menyerahkan senjata. Arek-arek Suroboyo ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Dua kuintal bom dijatuhkan pasukan Sekutu. Drum bensin meledak. Jam 6.10, Surabaya menjadi lautan api.

Tentara Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.

Namun di luar dugaan, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan.

Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Pemandangan tanggal 30 November 1945, sepanjang mata memandang, bergelimpangan mayat terbujur kaku, hangus, serpihan daging dari 30.000 orang. Para pejuang rela berkorban nyawa berjibaku mempertahankan kehormatan tanah airnya, Surabaya. Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.

Bung Tomo yang Heroik

Di balik pertempuran dahsyat yang terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945, ada sebuah nama yang mempunyai andil besar dalam memompa semangat, keberanian, dan rasa cinta tanah air khususnya kepada arek-arek Suroboyo. Dialah Sutomo atau biasa disebut Bung Tomo yang lahir di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920. Bung Tomo adalah seorang wartawan yang aktif menulis di beberapa surat kabar dan majalah, di antaranya: Harian Soeara Oemoem, Harian berbahasa Jawa Ekspres, Mingguan Pembela Rakyat, Majalah Poestaka Timoer, menjabat sebagai wakil pemimpin redaksi Kantor Berita pendudukan Jepang Domei, dan pemimpin redaksi Kantor Berita Antara di Surabaya. Beliau juga menjabat sebagai pucuk pimpinan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) yang akhirnya dilebur ke dalam Tentara Nasional Indonesia. BPRI bertugas mendidik, melatih, dan mengirimkan kesatuan-kesatuan bersenjata ke seluruh wilayah tanah air. Di balik sederet jabatan yang diembannya Bung Tomo dikenal luas sebagai pribadi yang sederhana dan dekat dengan segala lapisan masyarakat termasuk kalangan bawah. Bung Tomo juga aktif berpidato yang disiarkan oleh Radio BPRI untuk mengobarkan semangat perjuangan yang selalu direlai oleh RRI di seluruh wilayah Indonesia. Isi pidato beliau begitu khas: heroik,  penuh semangat, berapi-api,  disampaikan dengan sorot mata tajam dan terbukti telah berhasil mengobarkan semangat arek-arek Suroboyo untuk mengangkat senjata tak kenal kata surut menghadapi lawan yang tangguh.

Berikut petikan pidato Bung Tomo yang sangat terkenal itu:

Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga. Kita tunjukken bahwa kita ini benar-benar orang-orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita saudara-saudara, lebih baik hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap Merdeka atau Mati. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar!! Merdeka!!

Create by : Nicolas Bing S. 9F/27

 

Prapaskah(?) dan Paskah(?)


Hai semuanya! Jumpa lagi di Bulan Maret ini… Wah, sudah tidak terasa ya sebentar lagi, kita akan memasuki Masa Paskah. Apakah selama Masa Prapaskah ini kita – terutama yang beragama Katolik, telah menjalankan puasa dan pantang? Eh, tunggu sebentar. Apa sih Masa Prapaskah dan Masa Paskah itu? Apa ya bedanya? Kok aku nggak pernah dengar ya sebelumnya?

Easter

            Nah, bagi kalian yang belum tahu tentang Masa Prapaskah dan Masa Paskah, atau bagi kalian yang belum terlalu memahaminya, kita akan membahas tentang Masa Prapaskah dan Masa Paskah. So, stay tune ya!

  Continue reading “Prapaskah(?) dan Paskah(?)”

Tema Oktober : Bulan Maria

Sejarah Bulan Maria – Kenapa Bulan Mei Dan Oktober Disebut Sebagai Bulan Maria

DPM – Bulan Mei dan bulan Oktober, adalah bulan khusus bagi Gereja Katolik. Dimana pada kedua bulan itu, Gereja Katolik menempatkan secara khusus suatu penghormatan yang ditujukan kepada Bunda Maria, Sang Perawan yang dikandung tanpa noda. Mungkinkah dalam benak saudara, bertanya – tanya ; mengapa bulan ini disebut sebagai bulan Maria ? Katekese ringan ini, akan membantu menjawab pertanyaan saudara.

BULAN MEI

Sejarah dari bulan Maria sendiri, berasal dari Tradisi Suci yang berkembang di negara dengan empat musim. Bulan Mei, kerap kali dianggap sebagai awal kehidupan , karena pada bulan Mei ini, masyarakat menyambut musim semi dimana bunga – bunga bermekaran. Dan musim semi ini datang sesudah musim salju, dimana pada musim salju hampir semua aktivitas jarang ditemukan ; sehingga “tidak ada kehidupan ” di tengah masyarakat yang hidup di negara dengan empat musim. Berakhirnya musim salju (dimulainya musim semi) menandakan dimulainya aktivitas masyarakat, sehingga terciptalah kehidupan yang berbeda dari musim salju.  Bulan ” dimulainya kehidupan / aktivitas masyarakat “(bulan Mei) seringkali dihubungkan dengan Bunda Maria , yang adalah “hawa baru”. Hawa sendiri berarti ibu dari semua yang hidup (Kej 3:20 “manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup”). Bulan Mei yang didedikasikan sebagai bulan Maria ini, diperkenalkan pada akhir abad ke 13. Namun, praktek ini menjadi terkenal di kalangan imam Jesuit pada tahun 1700-an, dan kemudian menyebar ke seluruh Gereja.

Pada tahun 1809, para serdadu Napoleon menangkap Paus Pius VII dan akhirnya dipenjara. Di dalam penjara, Paus Pius VII berdoa kepada Yesus melalui dukungan doa Sang Bunda, agar ia dapat dibebaskan dari penjara dengan segera. Paus Pius VII berjanji, jikalau doanya itu dikabulkan, maka ia akan mendedikasikan suatu bulan dimana umat berdevosi secara khusus kepada Bunda Maria. Lima tahun kemudian, 24 Mei, Paus Pius VII dibebaskan dan kembali ke Roma. Pada tahun berikutnya, Paus Pius VII mengumumkan perayaan Bunda Maria Penolong Umat Kristen. Demikianlah, devosi kepada Sang Bunda semakin dikenal oleh masyarakat. Pada tahun 1854 ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Maria Terkandung Tanpa Noda” (disebut juga Immaculate Conception), devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal oleh Gereja Katolik.  Paus Paulus VI, dalam surat ensikliknya the Month of Mary menegaskan “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan pada bukan Mei, merupakan kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita … dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, the Month of May, 1)

Sejarah Bulan Maria - Kenapa Bulan Mei Dan Oktober Disebut Sebagai Bulan Maria
BULAN OKTOBER

Sejarah bulan Maria, pada bulan Oktober. Berkaitan dengan pertempuran yang terjadi di Lepanto pada tahun 1571. Pada pertempuran itu, kerajaan Ottoman (berasal dari Turki) menyerang umat Kristen yang tersebar di Eropa. Jumlah pasukan Turki ternyata melebihi pasukan Kristen Katolik Spanyol, Venesia, dan Genoa. Ancaman ini diluar dugaan. Untuk menghadapi situasi yang begitu mencekang ini, Don Juan (John) dari Austria yang menjadi komandan armada Kristen Katolik, memohon pertolongan melalui perantaraan Bunda Maria dengan mendaraskan doa Rosario. Bersama dengan Don Juan, umat Kristen Katolik diseluruh Eropa mendaraskan doa Rosario tiada henti. Pada 7 Oktober 1571, Paus Pius V bersama dengan umat Kristen berdoa Rosario bersama di Basilika Santa Maria Magiore. Doa didaraskan dari subuh, hingga petang. Doa Rosario terus didaraskan di Roma untuk mendoakan pertempuran Lepanto. Hal ini kelihatannya mustahil, namun pada tanggal 7 oktober, pasukan Kristen Katolik akhirnya memperoleh kemenangan dalam pertempuran Lepanto (Lepanto Battle). Kemudian, oleh Paus Pius V menetapkan peringatan Rosario dalam Misa Kudus di Vatikan setiap tanggal 7 Oktober. Kemudian, oleh penerusnya, Paus Gregorius XIII, menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari raya Rosario Suci.

Amanat dari Peristiwa Lepanto Battle
Bunda Maria, “terbukti” telah menyertai Gereja dan umat beriman melalui doa Sang Bunda kepada Tuhan Yesus untuk menyertai kita yang berziarah di dunia ini. Tuhan Yesus Kristus telah menyerahkan Bunda Maria, ibuNya yang amat terberkati kepada Santo Yohanes, dan Santo Yohanes menjadi “anak” Sang Bunda (Yoh 19 : 26 – 27 , Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu !” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.). Tentu pesan Tuhan Yesus ini, yang memberikan ibuNya kepada Santo Yohanes, tidak terbatas kepada Santo Yohanes, tentu juga Tuhan Yesus menyerahkan ibuNya bagi kita semua, untuk mendampingi, menyertai, dan mendoakan kita. Bunda Maria memainkan peranan penting sebagai “agen” karya keselamatan Yesus Kristus.(Komunitas Doa Ecclesia a Sacra Familia)

Create by : Nicolas Bing S 9F/27

September : Bulan kitab suci nasional

Bulan September biasanya, Gereja Katolik Indonesia memasuki bulan Kitab Suci Nasional. Pimpinan Gereja menganjurkan umat Katolik menjadi lebih akrab dengan Kitab Suci dengan berbagai cara, sehingga dengan demikian umat semakin tangguh dan mendalam imannya daam menghadapi kerumitan dan kesulitan hidup dewasa ini.

BULAN KITAB SUCI NASIONAL
Selintas Sejarah
Pada bulan September telah dikhususkan oleh Gereja Katolik Indonesa sebagai Bulan Kitab Suci Nasional. Di setiap keuskupan dilakukan berbagai kegiatan untuk mengisi bulan ini, mulai di lingkungan, wilayah, paroki, biara, maupun di kelompok-kelompok kategorial. Misalnya, lomba baca KS, pendalaman KS di lingkungan, pameran buku, dan sebagainya. Terutama pada hari Minggu pertama bulan itu, kita merayakan hari Minggu Kitab Suci Nasional. Perayaan Ekaristi berlangsung secara meriah, diadakan perarakan khusus untuk KS, dan KS ditempatkan di tempat yang istimewa. Sejak kapan tradisi Bulan Kitab Suci Nasional ini berawal? Untuk apa?
Untuk mengetahui latar belakang diadakannya BKSN ini kita perlu menengok kembali Konsili Vatikan II. Salah satu dokumen yang dihasilkan oleh KV II yang berbicara mengenai KS adalah Dei Verbum. Dalam Dei Verbum para bapa Konsili menganjurkan agar jalan masuk menuju Kitab Suci dibuka lebar-lebar bagi kaum beriman (DV 22). Konsili juga mengajak seluruh umat beriman untuk tekun membaca KS. Bagaimana jalan masuk itu dibuka? Pertama-tama, dengan menerjemahkan KS ke dalam bahasa setempat, dalam hal ini Bahasa Indonesia. Usaha ini sebenarnya telah dimulai sebelum KV II dan Gereja Katolik telah selesai menerjemahkan seluruh KS, baik PL maupun PB. Namun, KV II menganjurkan agar diusahakan terjemahan KS ekumenis, yakni terjemahan bersama oleh Gereja Katolik dan Gereja Protestan. Mengikuti anjuran KV II ini, Gereja Katolik Indonesia mulai “meninggalkan” terjemahan PL dan PB yang merupakan hasil kerja keras para ahli Katolik, dan memulai kerja sama dengan Lembaga Alkitab Indonesia. De
ngan demikian, mulailah pemakaian KS terjemahan bersama, yang merupakan terjemahan resmi yang diakui baik oleh Gereja Katolik maupun Gereja-gereja Protestan di Indonesia. Yang membedakan hanyalah Kitab-Kitab Deuterokanonika yang diakui termasuk dalam KS oleh Gereja Katolik namun tidak diakui oleh Gereja-gereja Protestan.

Kitab Suci telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, namun umat Katolik Indonesia belum mengenalnya, dan belum mulai membacanya. Mengingat hal itu, Lembaga Biblika Indonesia, yang merupakan Lembaga dari KWI untuk kerasulan Kitab Suci, mengadakan sejumlah usaha untuk memperkenalkan KS kepada umat dan sekaligus mengajak umat untuk mulai membaca KS. Hal ini dilakukan antara lain dengan mengemukakan gagasan sekaligus mengambil prakarsa untuk mengadakan Hari Minggu Kitab Suci secara nasional. LBI mengusulkan dan mendorong agar keuskupan-keuskupan dan paroki-paroki seluruh Indonesia mengadakan ibadat khusus dan kegiatan-kegiatan sekitar KS pada Hari Minggu tertentu.
LBI telah dua kali mencobanya. Pada tahun 1975 dalam rangka menyambut terbitnya Alkitab lengkap ekumenis, LBI menyarankan agar setiap paroki mengadakan Misa Syukur pada bulan Agustus. Bahan-bahan liturgi dan saran-saran kegiatan yang dapat dilakukan beberapa bulan sebelumnya dikirimkan ke keuskupan-keuskupan. Percobaan kedua dilakukan pada tahun 1976. Akhir Mei 1976 dikirimkan bahan-bahan langsung kepada pastor-pastor paroki untuk Hari Minggu Kitab Suci tanggal 24/25 Juli 1976, ditambah lampiran contoh pendalaman, leaflet, tawaran bahan diskusi, dan lain-lain.
Walaupun dua kali percobaan itu tidak menghasilkan buah melimpah seperti yang diharapkan, LBI toh meyakini bahwa HMKS harus diteruskan dan diusahakan, dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mendekatkan dan memperkenalkan umat dengan sabda Allah. KS juga diperuntukkan bagi umat biasa, tidak hanya untuk kelompok tertentu dalam Gereja. Mereka dipersilahkan melihatnya dari dekat, mengenalnya lebih akrab sebagai sumber dari kehidupan iman mereka.
2. Untuk mendorong agar umat memiliki dan menggunakannya. Melihat dan mengagumi saja belum cukup. Umat perlu didorong untuk memilikinya paling sedikit setiap keluarga mempunyai satu kitab suci di rumahnya. Dengan demikian, umat dapat membacanya sendiri untuk memperdalam iman kepercayaannya sendiri.

Dalam sidang MAWI 1977 para uskup menetapkan agar satu Hari Minggu tertentu dalam tahun gerejani ditetapkan sebagai Hari Minggu Kitab Suci Nasional. Hari Minggu yang dimaksudkan adalah Hari Minggu Pertama September. Dalam perkembangan selanjutnya keinginan umat untuk membaca dan mendalami KS semakin berkembang. Satu Minggu dirasa tidak cukup lagi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan seputar Kitab Suci. Maka, kegiatan-kegiatan ini berlangsung sepanjang Bulan September dan bulan ke-9 ini sampai sekarang menjadi Bulan Kitab Suci Nasional.

Create by : Nicolas Bing S 9F/27

 

Sejarah perayaan paskah

Dalam Perjanjian Lama dan ajaran Yesus di Perjanjian Baru, sebetulnya Paskah merupakan Hari Raya dibebaskannya bani Israel dari perbudakan di Mesir. Agama baru buatan Paulus kemudian mengubah Hari Paskah sebagai Hari Raya Kebangkitan Yesus.

Apakah makna paskah dalam agama kristen saat ini ? Mengapa tanggal perayaannya berbeda-beda ? Bukankah kematian Yesus dan kebangkitannya sudah jelas ? Jika Yesus bangkit di hari ketiga, mengapa paskah dirayakan  sebulan bahkan lebih dari hari kebangkitan yesus ? Ada rahasia apa yang disembunyikan pihak gereja ? Sebetulnya paskah ini memuja siapa ?

Mengapa ada tradisi kelinci paskah dan berhias telur saat perayaan paskah ? Bukankah tidak ada dalam injil penyebutan kelinci dan telur dalam perayaan paskah ?

Pemujaan terhadap Dewi Easter atau Dewi Ishtar tetap dilanjutkan oleh para penganut agama pagan sejak jaman dulu hingga saat ini. Agama Kristen adalah agama yang konsisten dalam melestarikan penyembahan dan pemujaan terhadap Dewa dan Dewi bangsa kuno.

Perlu dipahami bahwa Dewi Easter atau Dewi Ishtar adalah Dewi Kesuburan dan Sex, yang sudah dipuja oleh bangsa Assyiria dan bangsa Babylonia, jauh sebelum agama Kristen diciptakan oleh Saul alias Paulus dari Tarsus. Saat Kaisar Konstantin berusaha mengkristenkan seluruh wilayah Romawi, maka perayaan pemujaan Dewi Ishtar direpresentasikan untuk peristiwa kebangkitan Yesus. Hari perayaan pemujaan Dewi Ishtar ini kemudian disebut Paskah.Ini adalah cara mudah untuk menjadikan orang-orang pagan tetap memuja berhala, namun dengan nama baru, yaitu Paskah. hari pemujaan yang sama sekali tak berhubungan dengan kebangkitan Yesus.

Dewi Kesuburan Easter dilambangkan oleh Kelinci dan Telur. Kelinci adalah binatang yang paling cepat beranak, melambangkan kesuburan sedangkan telur melambangkan kelahiran. Pemujaan terhadap Easter tetap berlangsung hingga saat ini. Festival Paskah di berbagai kota berupa kelinci paskah dan acara menghias dan berbagi Telur.

Jadi Perayaan Paskah kristen dan katolik saat ini, sama sekali berbeda dengan Hari Raya Paskah yang dijalani oleh yesus, karena paskah saat ini merupakan tradisi agama pagan untuk memuja Dewi Ishtar /Easter.

Create by : Nicolas Bing S 9F/27

Makanan Khas di Hari Paskah

Hello Guys! Jumpa lagi dengan saya! Gak kerasa yah! Sekarang udah bulan Maret aja! Oh, ya, kalian tahu gak sebentar lagi kita merayakan hari apa? Hmmm… enaknya hari apa ya?? Saya juga bingung, nih! Wkwwkwkw=)) Kita kan mau ngerayain hari Kebangkitan Tuhan Yesus, masa kalian gak tahu sih? Itu loh hari yang biasanya banyak telur-telur berkeliaran, baik di medsos dan lain-lain. Yang biasa kita sebut dengan Hari Paskah, lalala~~~~. Biasanya waktu kecil kita suka ikutan lomba mencari atau menghias telur paskah. Kalian masih ingat gak? Dulu saya sering menang loh #gakbermaksudpamerbroo. Saat paskah juga banyak makanan-makanan enak yang dihidangkan. Kali ini saya akan memberi informasi tentang makanan-makanan khas saat paskah di seluruh duniaaaa….. Yey!Yey!Yey! #alay-_-. Udah deh langsung baca dan simak aja di bawah ini…..

1.Ikan Haring

Foto-ikan-haring-oleh-unik-SegiEmpat-342x193

Makanan khas Paskah pertama yang akan kita bahas adalah makanan yang cukup unik dan juga lezat. Bernama Ikan Haring, makanan yang satu ini memang terbuat dari bahan ikan. Ikan yang digunakan bukan ikan biasa, namun ikan air asin yang bisa ditangkap ketika saat Paskah. Setelah ditangkap, ikan ini bisa disajikan dalam berbagai olehan seperti diawetkan, dimakan mentah dan juga diacar. Hal yang membuatnya unik lainnya adalah pada saat mengkonsumsi Ikan Haring ini harus disertai dengan roti gandum dan juga krim asam yang bisa menambah cita rasa.

2. Paskha

Foto-kue-paskha-oleh-unik-SegiEmpat-342x192

Kali ini sebuah makanan khas Paskah yang disajikan di Rusia menjadi salah satu makanan yang khas ala Paskah. Di Rusia, ada makanan yang bernama Paskha yang berarti Paskah. Makanan ini berupa makanan penutup yang dibuat dengan bentuk yang unik. Makanan ini adalah kue yang dibuat dengan krim keju dan berbagai keju olahan serta disajikan dengan berbagai hiasan yang menunjukkan keceriaan Paskah. Hal yang tidak boleh terlewatkan dari kue Paskha ini adalah tulisan XB di kue ini, yang berarti Tuhan Yesus telah bangkit. Tidak hanya itu, namun bentuk kue yang seperti piramid juga menjadi salah satu keunikan makanan khas Paskah yang satu ini.

3. Pacoca de Amendoim

Foto-kue-pacoca-de-amendoim-oleh-unik-SegiEmpat-342x183

Di bagian negara Brazil juga ada makanan yang merupakan makanan khas untuk perayaan Paskah. Makanan ini bukan merupakan makanan berat dan juga makanan penutup, namun lebih mengarah ke sebuah permen. Bernama Pacoca de Amendoim, permen ini terbuat dari kacang tumpuk, gula dan juga sedikit tepung tapioka. Permen ini dibentuk persegi atau persegi panjang dan selalu ada di setiap perayaan Paskah. Permen ini layaknya menjadi simbol Paskah di Brazil.

4. Colomba Pasquale

Foto-colomba-pasquale-oleh-unik-SegiEmpat-342x184

Lagi-lagi sebuah roti menjadi makanan khas dari perayaan Paskah. Kali ini roti yang khas ini diciptakan oleh orang Italia. Tidak hanya Pizza Italia yang terkenal namun juga roti yang memiliki bentuk unik bernama Colomba Pasquale. Roti ini dibuat seperti layaknya roti lain dengan menggunakan telur, gula, tepung, namun ada tambahan ragi alami di dalamnya. Colomba Paquale ini sengaja dibentuk menjadi seekor burung merpati dan memiliki filosofi sebagai kebebasan sang Yesus. Bahkan hal yang membuatnya lebih nikmat dan enak adalah dengan adanya tambahan gula kasar dan juga kacang almond diatasnya.

5. Cozonac

cozonac

Cozonac atau Kozunak (bahasa Bulagria) adalah roti dengan cita rasa manis yang biasanya disajikan pada hari Natal atau Paskah. Cozonac berasal dari Rumania dan dibuat dengan ritual tersendiri, yaitu dengan dimasak pagi-pagi benar di dalam ruangan hangat yang pintu dan jendelanya tertutup. Bentuk cozonac juga terdiri dari berbagai variasi, seperti campuran susu, telur, keju, lemon dan kismis.

6. Simnel Cake

simnel

Simnel Cake merupakan kue buah cahaya yang dihidangkan saat Paskah di Inggris dan Irlandia. Kue ini punya makna tersendiri, termasuk dengan 11 marzipan bola yang dibuat di atas kue. Hal itu melambangkan 11 murid-murid Yesus Kristus (kecuali Yudas), sedang Kristus sendiri dilambangkan dengan bola yang ditempatkan di pusat kue. Simnel cake menjadi bagian dari tradisi Mothering Sunday, setelah pertama kali dibuat di abad ke 17.

7. Fougasse

fougasse

Ini merupakan roti paskah dari Perancis dimana bentuknya memiliki banyak lubang yang besar dan memanjang. Roti ini dibuat dengan memakai beberapa adonan, diantaranya tepung roti gandum atau tepung yang sudah dibumbui minyak zaitun dan gula. Roti khas Perancis ini dibuat menyerupai bentuk pohon cemara dan memiliki aromatik yang luar biasa sehingga sudah terkenal kepopularitasnya di seantero Perancis.

8. Domba Panggang

domba

Hidangan utama di Yahudi ini selalu menyajikan daging domba sebagai daging tradisionalnya untuk dikonsumsi di hari paskah. Biasanya dikonsumsi dengan sayuran segar.

9. Matzo

matzo

Matzo atau Matza adalah roti tak beragi yang hanya ada saat perayaan paskah. Roti ini terbuat dari air tepung, lalu dipadu dengan telur,anggur dan jus buah. Roti ini biasanya dibungkus dengan kertas di Bnei Brak, Tel Aviv, Israel. Roti ini sengaja dibuat tanpa ragi untuk mematuhi hukum agama Yahudi, bahwa makanan yang dibuat dengan butiran ragi adalah haram.

10. Telur Paskah

telur

Paskah identik dengan telur, tidak hanya di Barat tetapi juga di Indonesia. Seperti dibalik maknanya, telur disimbolkan sebagai kebangkitan Yesus. Selain dijadikan sebagai hidangan utama paskah, telur juga menjadi ornamen pelengkap di hari paskah.

11. Hot Cross Bun

bun

Hot Cross Bun adalah hidangan yang tak pernah absen saat perayaan paskah di Inggris. Tradisi ini diketahui sudah ada sejak ratusan tahun silam di Inggris. Roti dengan cita rasa manis berbentuk salib ini biasanya disajikan hangat-hangat saat baru selesai dipanggang. Di balik namanya,  hot cross bun diyakini sebagai simbol perlindungan dan keberuntungan.

Sekian dan terima kasih 🙂 🙂 🙂

Gimana nih? Enak-enak semua kan? Hmm… Bisa jadi referensi kalian juga loh!

Udahan dulu deh!

BaiBai Guys!…

By : Clarentina A.S 9F/08

 

Paskah itu Indah

Tiga orang bodoh baru saja mati dan sedang berada di ambang gerbang surga yang dihiasi permata. Petrus memberitahu mereka bahwa mereka dapat masuk surga jika mereka dapat menjawab satu pertanyaan sederhana.

Petrus bertanya kepada orang pertama, “Apakah Paskah itu?” Orang itu menjawab, “Oh, itu gampang, Paskah adalah hari libur di bulan November saat semua orang berkumpul bersama, makan kalkun, dan mengucap syukur ….”

“SALAH,” jawab Petrus, yang kemudian bertanya kepada orang selanjutnya, “Apakah Paskah itu?”

Orang kedua menjawab, “Bukan, Paskah itu adalah hari raya di bulan Desember saat kita memasang pohon yang indah, tukar-menukar hadiah, dan merayakan kelahiran Yesus.”

Petrus menatap orang kedua sambil menggelengkan kepalanya dan berpaling kepada orang ketiga, “Apakah Paskah itu?”

Orang ketiga tersenyum dan menatap Petrus.

“Aku tahu apa Paskah itu. Paskah adalah hari raya Kristen yang bertepatan dengan perayaan Paskah kaum Yahudi. Yesus dan para murid-Nya makan jamuan malam terakhir dan kemudian Ia ditipu dan diserahkan oleh salah seorang murid-Nya kepada pemerintah Romawi. Orang Romawi menyalibkan-Nya dan menusuk lambung-Nya serta memakaikan-Nya mahkota duri. Ia dikubur di gua setempat yang disegel dengan batu besar. Setiap tahun, batu segel itu dibuka sehingga Yesus dapat keluar dari gua dan kita dapat merayakan-Nya.”

Petrus pun menunduk lesu sambil menggelengkan kepala. Dan Petrus menjawab paskah dirayakan pada bulan Maret. Dan untuk orang Indonesia dirayakan pada tanggal 27 Maret 2016 dan selalu dilambangkan dengan telur-telur paskah yang dihiasi dengan cantik dan indah. Sedangkan untuk menghias pohon yang dirayakan umat Kristen itu adalah Hari Raya Natal dan hanya dirayakan satu tahun sekali.

Telur Paskah

Telur Paskah berasal dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa di mana telurmerupakan simbol musim semi. Pada masa silam, di Persia, orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat perayaan musim semi, yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.

Membagi-bagikan telur pada hari Paskah akhirnya diterima oleh gereja selain untuk merayakan datangnya musim semi, juga karena telur memberikan gambaran/simbol akan adanya kehidupan. Dalam Kristen, telur mendapatkan makna religius, yaitu sebagai simbol makam batu di mana Yesus keluar menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya. Selain itu ada alasan yang sangat praktis menjadikan telur sebagai tanda istimewa Paskah, yaitu karena dulu telur merupakan salah satu makanan pantang selama Masa Prapaskah. Umat Kristen sejak awal telah mewarnai telur-telur Paskah dengan warna-warna cerah, meminta berkat atasnya, menyantapnya, serta memberikannya kepada teman dan sahabat sebagai hadiah Paskah.

Blog at WordPress.com.

Up ↑